Mendadak kaya dimalam minggu kemarin

-->

story djuju. di malam minggu

Malam minggu ini seperti biasa aku tinggal sendiri dikostku 

(home alone gitu)

Jeje, jiji dan jaja pergi ngapelin  pacar  barunya.

Sebenernya aku berharap si Leni di sini menemaniku setidaknya ada yang menemani walau sebenarnya dia adalah seekor kucing kampung.

Tapi sebelum magrib dia udah nyelonong tanpa pamit pada jeje, jiji, jaja dan aku.

“dasar kucing kampung pergi nggak bilang, kalau udah berbadan dua nanti kita-kita yang repot ngurusin anak-anaknya tanpa pernah tahu siapa bapaknya” gerutuku dalam hati

Ya sudahlah sabar saja inilah cobaan kalau memilih rute kehidupan sebagai jongos (jomblo nongkrong dikost). Untung saja masih ada si unyil yang udah dua minggu ini nginep dirumah sakit sebab urat saraf monitornya kejepit.

“Untung nyil2 masih ada kamu yang bisa ngertiin dan nemenin di kesedirianku”

Si unyil pun dinyalakan dan modem dimasukan di port UrSB dan

“kri………………………………………………………………………………………………ng”

Ada pesan di layar monitor

“maaf batas pemakaian internet Unlimited sudah habis”

Bertepatan dengan itu azan Isya berkumandang, saatnya pergi memakmurkan masjid terdekat. Aku matikan Si Unyil bergegas Wudhu dan besegera ke masjid. Setelah sholat isya aku mampir ke konter pulsa membeli pulsa untuk menghidupkan kembali internetku. Semua sudah dan aku siap kembali berselancar didunia maya.

“ tik tak tik tuk tik tak tuk tuk tak tik tik”

Suara tuts keyboard yang sedang beradu dengan hantaman dari jariku.

Sepinya malam ini, facebook ndak ada yang chat, twitter kicauannya lagi pada bergalau ria, yahoo messenger juga lagi kosong. Ya sudah iseng-iseng aku pun membuka email yang sudah lama tak dibuka.

Ketika membuka email

“uhuk-uhuk” batuk karena debu yang berterbangan ketika kotaknya dibuka sebab lama tidak dibersihkan. Ya ampun itu sarang laba-laba sampai sarang ular ada semua didalamnya. Pelan-pelan aku bersihkan kotak surat agar terlihat rapi. Satu persatu aku pilihin suratnya hingga ada surat yang membuat aku penasaran dan aku buka suratnya.

Ternyata aku menang undian dari AUSTRALIA LOTTO LOTTERY INC dan aku memenangkan undian sebesar USS $ 600,000. sontak aku kaget kegirangan guling-guling lompat-lompat membentur-benturkan kepalaku kedinding tapi pelan-pelan. sebab uang sebanyak itu pasti bisa buat emak dan bapak dikampung untuk buka usaha yang lebih baik lagi sekalian aku berangkatkan ke Tanah Suci.

Aku pun langsung membalas email tersebut, tak lama balasan pun datang ternyata aku diminta untuk menyetor uang sejumlah USS $ 6,000  dari sini aku mulai ragu dan mundur bagai mana tidak jika dikurskan dalam rupiah berarti aku harus membayar sekitar Rp 60.000.000,00, kalau pun benar uang dari mana untuk nebusnya, padahalkan kalau memang itu benarkan bisa dipotong langsung sebagai pajak.

Ya sudahlah memang bukan rejekiku mana aku terlampau lebay bin ngalay baru dapat kabar aksinya udah gila-gilaan lupa bersukur. Ini akan menjadi pengalaman terbaik dimalam mingguku.

Tak lama dari kejadian itu si Leni pulang tanpa muka berdosa yang telah meninggalkan aku sendiri, dengan acuh ia mengibaskan ekornya. Kemudian disusul dengan jaja dan jiji yang pulang hampir bersamaan lalu yang terakhir jeje ia pulang membawa martabak seharga Rp 6000,00.

“enam ratus ribu dolar tak dapat, martabak enam ribu jadilah untuk mengisi kekosangan perut, sukur Alhamdulillah”