guruku di masa silam (bikin telat)

Story djuju. Bener juga kali kata pepatah ini,

“Dunia tak seluas daun kelor”

Buktinya aku bisa bertemu dengan guru sekolahku di kampung dulu waktu jaman makan bangku sekolah.

Begini ceritanya :

nasib karena ke asikan jadi telat ujungnya

Di halte bus ketika ingin pergi ngampus katanya…?

Pagi ini sepi sekali hanya ada bapak tua ya mungkin tak jauh beda umurnya dengan ayahku. Wajahnya sepertinya tak asing dalam ingatanku.

“pak anwar” aku menyapa dengan ramah

“maaf anda siapa ya” 

beliau mengingat2 sosokku tapi karena factor usia atau factor X lainnya, ia lupa padaku.

Hancur hatiku, nasib inilah jika waktu menjadi atlit debus dengan memakan bangku sekolahan dulu tidak mempunyai prestasi yang negatif atau yang positif maka tak akan jadi artis terkenal di mata sang guru.

“ ini saya pak, Juju murid bapak dahulu” aku masih memaksa guruku untuk ingat.

“ sebentar saya ingat2 dulu” beliau mencoba mengingat dengan keras dan…

“saya ingat kamu Juju yang sering telat itukan dan juga suka mengoleksi nilai merah dari saya”

Begitu mendengar kata-kata dari pak anwar seakan langit runtuh dan petir yang menyambar2, untung cuma ada aku dan pak anwar. Coba kalau ada orang banyak, cewek2, teman2 atau adik tingkatku di mana aku akan menyimpan mukaku. Seburuk itukah reputasi aku dimatanya emak bapak seakan pagi ini anakmu terzolimi. Dengan hati yang hancur berkeping2 dan entah sampai postingan keberapa kepingan hati ini dapat di satukan aku menjawab pasrah.

“iya pak itu saya”

“ tapi itu Cuma semester awal saja, tapi setelah semester berikutnya kamu jadi siswa yang berprestasi, hebat kamu bisa segera bangkit”

Coba itu yang di ucapkan dari awal pak pasti gak akan berderai hatiku, semangat aku pastinya gak berderai, telat pak, hatiku sudah pecah berkeping2, ingin rasanya aku laporkan ke KPAI (komisi perlindungan anak Indonesia) tapi sayang aku bukan anak-anak lagi. Apa kata petugasnya “mana anaknya pak”, padahal aku inilah korbannya. “Kasiha……….n.”

“ iya pak, saya beubah karena mendengar bahwa, setiap murid yang berprestasi akan mendapatkan beasiswa dari kabupaten pak”

“apa kamu dapat”

Atas nama cinta, atas nama sinta-jojo atau sinta-rama, atas nama sabar atas nama subur, atas nama emmmmmmmm……… siapa lagi ya, aku bingung. kalimat Pak anwar itu seakan meremehkanku.

“Alhamdulillah dapat setelah bersaing dengan 123 orang untuk mendaptkan 60 beasiswa”

“sukur kalau begitu, ngomong2 apakah kamu masih berkomunikasi dengan apa itu  nama gengmu jaman sekolah dulu, kampungan apa gitu”

“bukan kampungan pak, tapi Kampung Boy. Udah jarang pak terakhir kali saya dengar, Sindi pergi ke merantau keluar propinsi, sidd udah nikah, sika jadi pegawai, sidin jadi AU, tinggalah saya yang masih sibuk menghabiskan bangku kuliah”

“emang enak ya makan bangku kuliah”

“memang enak pak ada yang rasa strowbery, coklat, balado dan varian rasa yang lain, bapak mau ?”

“ada2  aja kamu Ju”

“bapak duluan yang mulai”

“ya sudah Ju, belajar yang rajin dan buat kami bangga telah menjadi gurumu”

Tidak lama kemudian teman beliau datang, akhirnya mereka pergi. Tinggalah aku yang masih sendiri. kulihat jam menunjukan jam 07.30. “ telat………………”

Gawat mana hari ini ada kuis dari pak Dokel belum lagi ini jadwal terakhir ngumpulin makalah sebagai sarat UAS. Stres bencampur bingung. Dokel sebutan untuk dosen killer di kelasku.

Nasib se nasib2nya, mungkin apes se apes2nya, gak UAS berarti E, dan E berarti itu sisir dan E itu untuk sisiran dulu baru abis itu datang lagi belajar lagi alias ngulang mata kuliah lagi tahun depan.

Ingin rasanya aku marah2 tapi dengan siapa  waktu, tempat atau apa ?. yang ada aku ingin sekali marah dan satu2nya orang yang ingin aku marahi adalah pak anwar guruku soalnya ngapain juga beliau harus ada di halte bus ini. ngapain juga aku harus ngobrol2.

Akhirnya aku putuskan pulang ke kost dengan hati gundah dan kesal yang menjadi2. Namun ketika pulang terdengar lagu Sinjo (sinjo bukan adiknya ninja hotori ya tapi duet sinta-jojo)  keong racun dan itu adalah dering sms hapeku. Lalu aku buka.

“ hari ini perkuliahan ditiadakan berhubung pak Dokel sedang melayat keluarganya yang meninggal kemarin sore, tolong sms ini di sebarkan kepada teman-teman yang lain”

Pesan dari ketua tingkatku, telat2 telat banget ni pak ketua sms. Udah telanjur aku ngomel2, dongkol pakai nyalahin pak anwar guruku lagi, maaf pak muridmu telah menyalahkanmu padahal kalau gak ada beliau pasti aku udah pergi ke kampus lalu pulang lagi.

Sukur belum berangkat, walau telat ternyata ini ada pelajaran yang bisa di petik. Sebelum pulang aku sempatkan untuk sarapan bubur ayam dan segelas wedang jahe dari ongkos bis yang tidak terpakai hari ini.