Oh inikah cinta (“dia cantik”)

Story Djuju. 12-12-12 awal kisah cinta ini dimulai hingga 21-12-12 yang katanya mau kiamat, rupanya mentari masih bersinar cerah. hingga hari ini 22-12-12 hari emak se indonesia kisah ini usai.

Dia cantik sebut saja namanya begitu, namanya secantik orangnya. Disamarkan agar aman amanah

Beberapa hari ini cermin di kost hampir tiap pagi aku temui untuk menanyakan gemana keadaan wajahku, masih ganteng atau masih dipaksain ganteng. Ternyata cermin tak pernah bohong

“aku ganteng”.

Hore aku ganteng. Dengan PD aku memakai parfum sebotol, minyak rambut jell untuk membuat “jambulku sahrini iri”, serta bedak, untung aja aku gak pakai pelembab bibir atau lipstick. J

Berapa film layar lebar juga aku tonton, mulai dari ada apa dengan cinta, 30 hari mencari cinta. Ayat-ayat cinta dan seterusnya malahan ftv juga aku tonton yang udah kayak minum obat aja pemuturannya ditv pagi siang dan tengah malam dan itu juga masih kurang aku merambah ke film barat, india dan korea. Ini untuk mengetahui jalan kisah cintanya serta endingnya yang akhirnya bahagia dan mereka jadian.

Dengan PD tegangan tinggi aku berangkat ke kampus setelah mendapat pencerahan dari film2 itu, seperti biasa aku pergi menggunakan bis. Benar saja didalam bis banyak cewek yang kelepek2 mungkin gara2 kegantenganku yang baru aku sadari beberapa waktu lalu.

Hari2 yang kulalui terus saja begitu, cermin, parfum, minyak rambut, bedak dan sekarang tambah satu lagi yaitu sisir. Udah berhari2 ternyata Dia cantik tak datang2 di kampus. Akhirnya PDku pun semakin meningkat ini bukan percaya diri tapi PD Penuh Dana. Gemana nggaknya parfum, minyak rambut yang biasanya bisa sebulan ini hanya bisa dipakai dalam tiga hari, belum lagi bedak yang memang tidak masuk anggaran.

Selepas kejadian itu aku mulai pusing2 dan mual2, kejadian ini terjadi hampir tiga hari juga. Tak tahan aku pun pergi kedokter.

“dari tanda2nya, kamu pasti terkena serangan cinta”

Dalam hati aku berkata, ini dokter atau pengganti almarhumah mama louren kok tahu gara2 cinta.

“kok tahu dok, sayakan belum pernah cerita dengan dokter ?”

“O…… mengapa saya tahu, karena kamu pasien ke 543 yang pernah saya tangani”

Ya… ampun, ya tuhan, aku pasien ke 543 itu baru satu dokter disebuah rumah sakit belum yang dirumah sakit lain. Ternyata itu parah banget.

Selesai dari dokter akupun pulang, namun ketika aku membuka pintu… dia cantik ada dihadapanku. Namun apa yang terjadi coba baca puisi dibawah ini, murni dari hatiku.

Kulihat dia cantik di fotonya

Kulihat dia cantik di kenyatannya

Kulihat dia cantik di sosialnya

Kulihat dia cantik di gandeng orang

Kulihat dia cantik di ………………

#Mohon isi sendiri titik2, penulisnya sedang sedih, mengapa……… tahu sendiri jawabannyakan.

 Sepertinya dia cantik bersama kekasihnya datang kemari. Pikiran kotor dan jahat pun menyerang otakku, apakah dia sakit, apakah dia cantik……… ah.. sudah segera aku bayclin otakku agar bersih lagi.

Dia cantik menyapaku,

“eh…… kamukan yang sering aku lihat waktu di kampus itu”

Aku pun agak gugup menjawab, untung aja gak keluar dari keningku keringat bulir jagung

“ iya, ada apa kok kemari, kamu sakit ya ?” kataku yang berlepotan dengan gagap dan sedikit kikuk

“ gak aku hanya ingin bertemu mama didalam”

Apa mama, jantungku berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang. Jadi yang didalam itu mamanya dia cantik, “GAWAT INI GAWAT”. Gemana dengan rahasiaku, gemana dengan curhatku wah pasti ketahuan.

“kamu kenapa bengong, kamu habis berobat ya, memang sakit apa ?”

“tidak, aku hanya sedikit pusing”

“ o… ini kenalin Toto tunanganku”

Cowok itupun mengenalkan dirinya sambil menjabat tanganku

“ toto santoni perwira TNI”

“djuju-jojo”

Ala mak, perwira jauh banget dengan aku yang hanya seorang anak kuliahan, masak aku harus kenalin begini “ djuju jojo, mahasiswa calon orang sukses”.

Akhirnya aku segera meninggalkan mereka.

Sesampai di kost aku beristirat dan membayangkan dia cantik “dia cantik, tunangannya yang perwira dan aku anak kuliahan yang ngekost calon orang sukses”. Rasanya jauh banget bagai langit dan bumi. masih mending kalau bagai air dengan minyak masih bisa disatukan dengan sabun, gak percaya buktikan sendiri. kalau langit dan bumi gemana nyatuiinnya mungkin kiamat yang dapat menyatukan mereka.

“ah sudahlah inilah hidup kali ya, gak semua yang di inginkan walaupun udah diusahakan dengan gigih dapat diraih”.

Lama aku bermain dengan pikiran, akhirnya aku tertidur dan bermimpi. Emak datang kekostku untuk menjengukku, tanpa kata2 beliau merawatku dengan penuh kasih sayang. Ya orang tuakulah satu2nya motivasiku untuk terus maju pergi meninggalkan kampungku kuliah di kota. Mereka bukanlah orang tua yang pernah makan bangku kuliah. Mereka juga bukan orang yang bergelimang harta namun berkat doa dan ridhyonyalah aku dapat melihat kota ini dan sekaligus mengenyam pendidikan tinggi di kota ini.

Aku lihat diwajahnya terbersit rasa kecewa walau terlihat samar. Penyesalan itupun datang sedalam-dalamnya. Air mata ini menetes di pembaringan melihat beliau merawatku dengan penuh kasih sayang walau aku sudah mengingkari janji dengan orang tuaku ketika akan meninggalkan mereka.

“ maafkan anakmu ini emak telah lupa dengan janjinya dahulu, djuju janji tak akan mengingkarinya untuk yang kedua kalinya”

Beliau tersenyum, tapi belum sempat ngomong, aku terbangun. Aku melihat keadaan sekitar, ternyata semua itu benar2 mimpi tapi begitu nyata dirasa. Mungkin di kampung kedua orang tuaku sedang kawatir dengan keadaanku. terutama ibu yang kata orang mempunyai perasaan terdalam terhadap anaknya sebab naluri keibuannya.

Dalam hati aku berkata “maaf mak, pak anakmu hampir saja melalaikan amanat yang telah di berikan, aku tak ingin ridho dan doa orang tuaku terputus atau terhalang”.

Keesokan harinya semua sudah normal kembali, di pagi hari sebelum pergi ke kampus aku menyempatkan untuk bercermin kembali lalu…

“wajahku gak begitu tampan” 

dan benar inilah yang dikatakan oleh cermin bukan “aku ganteng” yang di sebabkan ke-PeDe-an superku tinggi. Memang cermin tak pernah bohong namun diri orang itulah yang terkadang membohongi diri itu sendiri didepan cermin.

Dalam bus akupun tidak melihat cewek2 yang kelepek2 ketika dekat denganku. Kesimpulanku mereka kelepek2 bukan karena kegantenganku tapi karena minyak wangi yang gila2an aku pakainya.

Sekarang semua telah kembali normal, tak ada lagi minyak wangi, minyak rambut yang berlebihan serta bedak sudah aku tinggalkan. Terlebih lagi dia cantik pun sudah dapat dilupakan. Semoga dia cantik bahagia dengan tunangannya di sana hingga menjadi kakek nenek nanti. Ami……n.

Kini tinggalah aku melanjutkan hidupku kembali.

UAS sudah didepan mata.