Bakar sapi X Bakar kambing X
Bakar ikan X Bakar
jagung X
#StoryDjuju. Pergantian tahun ini lain dari tahun sebelumnya, sekilas menunya tampak biasa ayam dan cuman ayam. Ya hanya ayam tapi bukan sembarang ayam.
Ikuti
ceritanya dan siapkan tisu kali2 aja cerita ini
bikin kakak2 sekalian pada meneteskan air mata atau bahkan ngiler. Maaf.
Pagi hari
kala itu tertanggal 31-12-2015 warga di gang teratai mengadakan gotong royong
meninggikan jalan, semua yang merasa pria keluar untuk membantu, tua muda dan
anak2 ikut membantu dengan dikomandoi oleh pak Dodo selaku ketua RT setempat.
Kami yang
ngekost di rumah pak Dodo juga ikut membantu gotong royong itu dengan harapan
mendapat potongan biaya kost. aku, febru, gusti, andri, andro, wimpi, kak dedi
dan 6 orang lagi yang aku kurang tahu namanya karena anak kost baru di sini
sedangkan jeje, jiji dan jaja pulang kampung katanya mau tahun baruan di
kampung. Enaknya……… !
ketika sedang bergotong royong tiba2 pak RT berkata :
"Ju malam tahun baru ini ada rencana apa ?"
"Paling saya dan teman2 yang lain pada ngumpul di kost pak "
"gak buat acara bakar2 apa gitu ?"
"bakar apa pak, bakar sampah ?"
"memangnya kamu mau makan sampah, bakar jagung, ubi, ikan, atau ayam"
"yakan bapak tahu sendiri saya masih nunggak biaya kost 2 bulan, belum lagi teman2 yang lain yang juga tidak bisa membayar"
"hehe..... betul juga, dari pada kamu pesta mending untuk bayar uang kost"
dalam hati aku agak tersinggung dengan gaya tertawa pak dodo, seakan menertawai kemiskinanku, tunggu kalau aku kaya akan aku buat rumah susun gratis khusus mahasiswa yang kurang mampu biar tutup sekalian bisnis kost pak dodo. astagfirullah...... ngapain kok punya pikiran sekejam itu.
"nggak, biasanya cuman ngumpul bareng teman atau pergi ngikut temen yang ngajak pak"
"malam tahun baru ini, di sini aja ngumpulnya dengan bapak sekeluarga. sekaligus ngerayain ultah bapak yang ke-56"
"eh bapak ultah selamat ya pak, moga tetap sehat dan panjang umur"
"makasih ju, tapi inget ya jangan lupa kadonya dan tolong belikan ayamnya sekalian lima ekor ya ni duitnya"
Pak Dodo memberikan uangnya dan meminjamkan motornya. aku berangkat mencari ayam dengan mengajak kak febru. di jalan aku berdiskusi dengannya.
" kak, kado murah meriah dan awet dan tahan lama kira-kira apa ya. tu pak Dodo, Rt kita ultah "
" iya ya apa, em... ini aja belikan kalender kan awet untuk setahun enggak bakal abis cepat"
"tapi kak"
" ah... udah ayo kita minta di toko material kalendernya"
"emang ada kak ?"
"ada"
aku dan kak febru pun mendapatkannya kado istimewa buat pak Dodo. selanjutnya kami melanjutkan perjalanan mencari ayam.
ingin tahu bagai mana cerita pencarian ayam, kado dan malam minggunya. bersambung di cerita selanjutnya, ke postingan selanjutnya.
mohon sabar menunggu.