Jadi laki-laki yang baik itu banyak disukai ibu-ibu, nggak tau kalau
cewek-ceweknya suka atau nggak ?
#Storyduju. Kenapa juju berpikir seperti itu, karena juju baru
ngerasaainnya waktu membantu diacara resepsi anaknya paman Juju. Kebetulan
waktu itu kebagaian urusan belakang bagian yang panas (urusan logistik) dan
disitulah awal cerita di mulai di suatu kampung di Indonesia.
Setelah rapat pembentukan
panitia acara resepsi pernikahan. Bagian logistik, urusan dengan api menangani
masak air dan memasak nasi plus membuat air minum. Tim itu berisi orang tua
semua nggak ada anak mudanya. Orang tua itu lebih menarik bagi Juju untuk
mendengarkan cerita dan pengalaman mereka di sela waktu memasak. Kadang terjadi
tawa dan canda. Mereka sangat kompak dan mengasikkan. Cukup jadi pendengar yang
baik dan sedikit bertanya banyak informasi yang didapat tentang masa lalu.
Tapi kalau di dapur lain
lagi ceritanya. Di sini bagian memasak lauk, sayur, dan lain-lainnya serta
menyiapkan sajiannya. Mulai dari nenek-nenek sampai balita ada semua di sini,
yang cantik juga ada.
Bagian dapur itu ternyata
saling berkaitan dengan bagian halaman belakang. Tempat memasak air, memasak
nasi, membuat minuman dan mencuci piring.
Banyak yang bilang Juju
rajin dari ibu-ibu, tante-tante sampai nenek-nenek. Awalanya senang juga.
Sombongnya si Juju hehehe. Tapi lama-kelamaan rasanya gemana gitu. Padahal yang
Juju lakuin biasanya dilakukan di rumah. Misalnya masak air, buatin minum dll.
Ah kayaknya anak laki-laki mereka ndak serajin Juju. Si Juju makin sombong.
Astaufirullah. Nyebut ju. Nyebut. “astaufirullah”.
Karena itu untuk urusan
kampung tengah jangan ditanya. Makan tinggal makan. Malahan diambilin. Berasa
raja ngalahin raja dan ratu yang punya hajatan. Belum lagi dapat cerita
pengalaman mereka dari yang tugas disana plus becandaan meraka dari yang lucu
sampai nyerempet yang sedikit dewasa. Ah semoga anak-anak kecil disana bisa
memakluminya atau ya sudahlah mereka bisa mengklarifikasi pada anak-anak
tersebut.
Sayangnya sampai acara
selesai ndak ada yang kenalin anak gadis mereka dengan Juju. Apakah mungkin
anak-anak gadis mereka sudah menikah semua atau lupa buat ngenalin dengan Juju.
“Ju Iklas kalau bantu orang jangan pamrih apa lagi baper”. “Iya”.
No comments:
Post a Comment