“Ada banyak orang memilih mending diminta yang mungkin lebih susah, dari pada berkenalan dengan seorang wanita”
#StoryJuju. Waktu di perpus saat ngerjain tugasnya Pak Dokel. ketika ada seorang gadis. Entah mengapa Jeje ngajak taruhan kalau aku bisa kenalan sama gadis yang kata Jiji, Jaja, jeje. Kata mereka itu gadis yang cantik. Juju biasa aja. Bakalan ditraktir bakso sepuasanya.
Blok buku Psikologi, pengembangan diri dan motivasi, tempat yang sering aku datangi. Blok ini tempat kegemaranku. Karena Si gadis kayaknya sedang kebingungan sedang mencari buku yang diinginkan, aku pun mendekat sambil mencari buku yang akan dipinjam untuk di bawa pulang.
“Maaf, sepertinya kakak kebingungan mencari buku. Kalau boleh
saya bantu
carikan”. Dengan santainya.
“ Iya mas. Saya lagi mencari buku pengantar psikologi untuk
bahan makalah tugas dari dosen saya”
“Kebetulan dua minggu lalu saya baca buku tentang pengantar
psikologi tapi sayang cuman habis satu bab saja, soalnya sibuk”
“Beneran mas, emangnya mas juga kuliah jurusan psikologi juga
?”
“Nggak kak, saya cuman senang dengan psikologi”
“ O...., eh.... jangan panggil kak, panggil saja Dita, mas
namanya siapa ?”
“Iya Dita. Nama saya Juju Jojo, panggil Juju
atau Jojo juga boleh”
*) Ini Juju nggak bohong memang sempat baca buku
itu, bukan untuk menarik perhatian si gadis, cuman kebetulan aja
Dan ceritanya pun berlanjut. Sampai beberapa bukunya ditemukan. Malahan dapat Nomor Hpnya yang di catet dalam kertas karena Juju lupa bawa HP. Tapi sayangnya kertasnya hilang ya sudahlah. Akhirnya aku makan bakso malamnya dengan puasnya. maaf ya Dita, kenalannya karena diajak taruhan.
mengapa Juju bisa PeDe banget. Apa udah bawaan dari sana nggak juga malahan dulu mungkin mider abis dengan siapa saja. entah mengapa. Karena sifat mindernya Juju sempat semprot habis-habisan denga ketua eskul Tulis Menulis, kak Mawar. kakak kelasku.
"JU, Kita boleh miskin, nggak pintar, nggak ganteng/cantik, atau apalah itu kekurangannya. tapi jangan minder. tegakkan kepalamu tunjukkan kamu sepadan, setara. Terus berusaha walau dalam kekurangan. tunjukan kepercayaan dirimu !"
Kak Mawar, yang lebih cocok masuk eskul pengembangan diri dan menjadi ketuanya disana. ya memang begitulah dia. selalu memperhatikan anak buahnya. terakhir aku dengar dia sudah Jadi perawat.
#
Sepertinya nasihat kak mawar sekarang udah nggak mempan lagi atau akunya yang lemah menggunakan petuahmu itu. kak andai kau ada di sini banyak hal ingin aku tanyakan padamu. bagaimana tetap PeDe, untuk berkenalan dengan seseorang yang aku suka.
kenalan itu katanya mudah tapi mengapa hatiku dagdigdug. Tinggallah dia berlalu begitu saja. Aku cuma bisa diam saja.
yang tertinggal hanya
Kri........k
kri.............k
kri.........k
baca bagian pertamanya : Kenalan itu mudah Katanya tapi kok dagdigdug (part 1)
No comments:
Post a Comment