Capek skripsi,
capek kerja, capek usaha
maunya nikah aja !
Karena nikah itu ritual yang sakral, banyak orang berharap terjadi satu kali dalam hidup dan akhirnya happy ending. Kalau nikah dijadikan pelarian untuk meninggalkan masalah akhirnya bisa berujung sedih. Andai saja kamu bisa menikah untuk itu dan ketika ada masalah dalam pernikahan, kamu mau kemana ?
Capek pinginnya nikah aja, biar ada yang bantuin, emm......
kalau ada yang berpikiran sepertri ini. Bagaimana ya kalau nanti pas capek ngurusin anak, suami/istri, tagihan sana-sini, beras abis, susu anak juga abis dan itu jadi satu. Mumet-mudet deh kepala. Skripsinya belum selesai, capek nggak kelar-kelar padahal udah nikah.
Kamu butuh istirahat bila lelah untuk mengembalikan stamina yang udah habis. Mungkin bukan nikahnya tapi penat dan lelahnya yang membuat kamu jadi pengen nikah. Ya kalau capek istirahat, kalau ngantuk tidur, kalau lapar makan dan kalau haus minum. Memporsir tenaga dan pikiran dalam waktu yang lama menimbulkan kebuntuan. Manjakan diri atau mengapresiasi diri perlu untuk membuat otakmu rileks dan dapat kembali menyelesaikkan tugasmu.
"Bukan kalau capek malah mau nikah, andai saja dua-duanya sama-sama capek.
Bukan kalau capek cari masalah baru yang ujungnya bikin kamu lebih capek."
Kalau kamu capek selesaikan dulu capekmu. Istrirahat dulu, santai dulu sejenak. Jangan dipaksa, jangan menunda hingga mendekati deadline yang bikin pekerjaan atau skripsimu mengahabiskan tenaga, menguras pikiranmu serta tekanan dari waktu yang makin medekat. Ujung-ujung kamu stress.
Menikah itu adalah awal dari sebuah keluarga. Dibutuhkan komitmen, tanggung jawab dan dibutuhkan kematangan secara emosional. Jika memang udah siap dan mampu silahkan untuk menikah.
So.... Menikahlah karena memang kamu udah siap dan mampu jangan karena capek karena tekanan kerja atau skripsi lalu menikah. Kecuali kamu udah capek sendiri dan udah nggak betah jadi jomblo terus kamu udah siap dan udah mampu
No comments:
Post a Comment