Melihat teman wisuda duluan;
— juju jojo (@jujujojocom) February 7, 2019
Sabar
melihat teman kerja duluan;
Sabar
melihat teman nikah duluan;
Sabar
melihat teman punya anak duluan;
Sabar
Karena hampir semua duluan dan akhirnya melihat teman "pulang" duluan;
Sabar#KatakuDalamHati pic.twitter.com/ytKv0TZSnX
Seperti mentari nggak cerah setiap hari kadang mendung diselingi hujan. Seperti ceriamu yang nggak datang setiap hari kadang sedih, kadang marah dan nggak menutup kemungkinan ditemani dsengan tangisan. Terus kalau udah kesal, kecewa, marah dan diiringi dengan dengan tangisan pula apa yang harus dilakukan. Salah satunya sabar.
Mengucap kata sabar itu mudah ketika hati sedang baik-baik saja tidak ada gangguan dari luar atau pun dari dalam. Ketika terjadi sesuatu pada hati ceritanya bisa beda lagi marah kecewa sedih dan segala bentuk emosi dan perasaan negatifnya bermain disana. Mau bilang sabar, eit.... nanti dulu. Rasanya kacau tidak karauan.
Kadang apa yang direncanakan, apa yang diusahakan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Sudah direnacanakan danga matang, sudah diusahakan dengan baik tetap saja gagal. Pingin nyerah, pingin berhenti dan mengakhiri ini semua.
Sabar......., sabar. Kamu harus sabar. Apapun yang terjadi kamu harus sabar. Sabar dalam menjalani, sabar terhadap cobaan yang diberikan. Kamu harus sabar ketika menjalani proses dari apa yang dikerjakan.
Sabar ketika yang dikerjakan gagal dan sabar untuk mengulangi untuk memperbaiki yang dikerjakan hingga sesuatu yang dikerjakan itu berhasil dan sukses, sesuai dengan apa yang diharapkan.
Seperti cuitan twit diatas
Melihat teman wisuda duluan, sabar
Ketika temanmu wisuda duluan dan kamu masih di Bab 1. Sabar. Sabar jangan minder, jangan patah semangat. Masuk kuliah memang sama-sama keluarnya belum tentu sama tidak masalah. Tetap semangat menyelesaikannya sampai toga itu ahkrinya bisa dipakai berfoto bersama orang tua, orang terkasih dll dimomen yang katanya banyak mengandung bawang itu.
Melihat teman kerja duluan, sabar
Setelah wisuda momen bahagia itu akhirnya kamu terjun ke duniia yang sebenarnya. Banyak lamaran-lamaran yang sudah diantar di tempat kerja yang diinginkan. Belum ada berita, belum ada balasan. Teman-teman yang lain udah pada bekerja. Hanya tinggal beberapa teman yang belum. Masih sabar. Harus sabar. Sekian lama menunggu dan menunggu hinnga akhirnya bosan dan memilih membuka usaha. Ternyata usaha berjalan dan bisa menyerap tenaga kerja.
Melihat teman nikah duluan, sabar
Satu-satu teman mainmu berguguran meninggalkan status jomblonya. Nggak kuat dan Udah ketemu jodonya, katanya. Kamu masih masuk dalam golongan jomblo yang belum. Sabar, menikah itu bukan ajang lomba siapa cepat dan bukan juga ajang siapa yang paling lama atau paling kuat memegang piala jomblo. Kalau udah siap, kalau udah mampu dan kalau udah ada jodohnya jangan lama-lama jomblo.
Melihat teman punya anak duluan, Sabar
Udah lulus, udah kerja/usaha, udah nikah tapi belum dikasih momongan. Anak itu haknya Allah SWT. Dia yang memberi dan Dia juga yang menentukan. Sabar dan terus berdoa.
Karena hampir semua duluan dan akhirnya melihat teman "pulang" duluan, sabar
Sabar ya. Yang sabar.
Karena sabar itu ilmu tingkat tinggi, Yuk untuk sabar
Belajarnya setiap hari, latihannya setiap saat
Belajar
sabar setiap hari dan latihan sabarnya setiap saat. Baru belajar sabar
saja kadang udah ada latihannya. Ya memang gitu, anehnya kadang belum
belajar aja udah dites dulu.
Sekolahnya seumur hidup, ujiannya kadang mendadak
Tidak
ada angin kadang ujian sabar itu datang, walau pun udah lama belajar
sabar. Yang bikin nggak siap itu tiba-tiba dikasih ujian sabar tapi
diposisi nggak siap dikasih ujian dan memang ujian kesabaran kadang
datang tak diundang, pulangnya kalau udah sukses ujiannya, hehehe.
Tidak semua orang yang jalannya mulus. Pasti ada kurang lebihnya. Ada menanjak ada turunannya, ada yang cepat ada juga yang lambat. Terima dan sykuri yang ada. Sabar dalam prosesnya.
No comments:
Post a Comment