FOMO dalam Circle Pertemanan Itu Melelahkan, Bukan? - jujujojo.com

Breaking

cari disini

Wednesday, September 18, 2024

FOMO dalam Circle Pertemanan Itu Melelahkan, Bukan?

 


Terkadang, kita terlalu sibuk mengejar apa yang orang lain lakukan, sampai lupa bahwa kebahagiaan kita mungkin berada di jalur yang berbeda.

 

Semua orang pernah merasa ditinggalkan, bahkan ketika berada di tengah keramaian. Saat scroll media sosial, ngelihat teman-teman hangout tanpa kita, tiba-tiba ada rasa ketinggalan—FOMO (Fear of Missing Out). FOMO ini bukan hanya sekadar rasa penasaran, tapi bisa jadi beban mental yang menguras energi, apalagi kalau kita terus-terusan merasa harus ada di setiap momen, harus selalu up-to-date dengan circle pertemanan kita. Namun, apakah kita benar-benar butuh ada di setiap momen tersebut?


FOMO sebenarnya adalah gejala dari ketidaknyamanan batin. Ketika kamu merasa "harus" ikut terlibat dalam segala hal yang orang lain lakukan, itu adalah tanda bahwa kamu mencari validasi dari luar, bukan dari dalam dirimu sendiri. Ini bisa membuatmu terus-terusan merasa kurang, meskipun sebenarnya kamu sudah melakukan hal-hal yang cukup berarti dalam hidupmu. Banyak orang gak sadar kalau FOMO itu melelahkan—melelahkan fisik dan mental. Mengorbankan waktu berharga hanya demi menenangkan rasa takut ketinggalan, padahal, sering kali kita gak benar-benar menikmati momen-momen itu.


Jadi, gimana caranya biar kamu gak terus terjebak di siklus FOMO yang bikin capek ini? Yuk, kita bahas beberapa poin penting biar kamu bisa santai, enjoy, dan gak gampang terpengaruh sama FOMO lagi.


1. Kenali Prioritasmu 

Kamu gak harus ikut semua acara atau hangout biar tetap dianggap ada dalam circle pertemanan. Fokus pada hal-hal yang memang penting buat perkembangan dirimu. Jangan hanya ikut-ikutan karena takut dianggap ‘hilang’ dari radar.


2. Sadari Bahwa Media Sosial Hanya Sebagian Kecil dari Realita

Apa yang kamu lihat di Instagram atau TikTok bukan seluruhnya kehidupan nyata. Orang hanya menampilkan bagian terbaik dari hidup mereka. Jangan samakan ‘behind the scenes’ hidupmu dengan highlight reels orang lain.


3. Jangan Terjebak dalam Kewajiban Sosial 

Terkadang, kita merasa ‘harus’ hadir di setiap undangan, hanya demi menjaga hubungan baik. Tapi sebenarnya, circle pertemanan yang sehat akan tetap menghargaimu walaupun kamu sesekali absen.


4. Buatlah Momen-mu Sendiri

Alih-alih fokus pada momen yang kamu lewatkan, coba ciptakan momen berharga sendiri. Entah itu waktu bersama keluarga, quality time dengan diri sendiri, atau melakukan hobi yang kamu suka.


5. Belajar Menikmati Kesendirian 

Kadang, sendirian justru bisa memberi ruang untuk refleksi diri. Nikmati waktu di mana kamu tidak harus terlibat dalam hiruk-pikuk sosial. Kesendirian itu bisa menjadi kekuatan jika kamu memanfaatkannya dengan baik.


Kadang, sendirian itu nggak seburuk yang dibayangkan kok, setidaknya nggak ada yang ngomentarin baju kamu, kecuali tembok kamar.

 

6. Jangan Bandingkan Dirimu dengan Orang Lain

Setiap orang punya timeline hidup yang berbeda. Ada yang sukses di usia 25, ada yang baru menemukan jalan hidupnya di usia 30. Jadi, stop membandingkan dirimu dengan pencapaian orang lain.


7. Ciptakan Batasan Sehat 

Berani bilang "tidak" itu penting. Jangan biarkan dirimu merasa terpaksa mengikuti tren atau acara hanya karena takut ketinggalan. Batasan ini akan membantumu merasa lebih tenang dan bebas.


8. Jalin Hubungan yang Lebih Bermakna 

Daripada mengejar banyak pertemanan yang dangkal, lebih baik fokus pada beberapa orang yang benar-benar peduli padamu. Pertemanan yang mendalam dan bermakna akan mengurangi rasa FOMO.


9. Kembangkan Hobi yang Memperkaya Diri 

Daripada membuang waktu hanya untuk mengikuti apa yang sedang trending, coba kembangkan hobi yang benar-benar membuatmu bahagia. Ini akan memberi rasa pencapaian yang lebih nyata dan bertahan lama.


10. Rileks dan Fokus pada Kehidupan Nyata Sering kali kita terlalu fokus pada ‘dunia online’ sehingga melupakan kehidupan nyata yang ada di depan mata. Rileks, nikmati momen-momen kecil dalam hidupmu tanpa harus merasa kamu harus ‘ada’ di setiap tempat.


Jadi ceritanya, ada seorang teman yang selalu takut ketinggalan. Setiap ada acara, dia pasti hadir, gak peduli capek atau malas. Sampai suatu hari, dia lupa ada acara reuni SD karena tidur siang terlalu lama. Pas bangun, dia kaget dan langsung nanya di grup, "Gimana tadi acaranya?" Teman-temannya malah bilang, "Ah, gak seru kok, mending tidur." Akhirnya, dia sadar kalau mungkin tidur siang lebih bermanfaat daripada hadir di acara yang gak penting. Kadang, gak ikut bukan berarti ketinggalan, kan?

 

Jadi...

FOMO memang bisa bikin kita merasa tertinggal, tapi ingat, kamu gak harus selalu terlibat di setiap momen. Kehidupan yang bahagia gak diukur dari seberapa sering kamu hadir di acara-acara sosial, melainkan dari seberapa sering kamu merasa damai dengan dirimu sendiri.

No comments:

Post a Comment