Kamu dan Hatimu yang Selalu Sibuk Overthinking: Tenang, Semua Akan Baik-baik Saja. - jujujojo.com

Breaking

cari disini

Tuesday, October 22, 2024

Kamu dan Hatimu yang Selalu Sibuk Overthinking: Tenang, Semua Akan Baik-baik Saja.

 



Kadang, bukan masalahnya yang bikin pusing, tapi pikiranmu yang nggak berhenti bikin skenario tanpa solusi kongkrit.


Ada kalanya kita terlalu sibuk berperang dengan pikiran tanpa pernah ketemu jalan tengahnya di kepala kita sendiri, itu namanya Overthinking. Apalagi soal kalau hubungan, adalah salah satu terbesar di hati. Kamu mungkin sering bertanya-tanya, “Apa dia sibaik itu”, “Kenapa dia belum balas pesan?”, atau “Apakah aku terlalu banyak nuntut?” Dan sebelum kamu sadar, pikiranmu udah bawa kamu ke skenario terburuk yang bahkan belum tentu akan kejadian. Ini semua bikin capek hati, dan ujung-ujungnya kamu malah makin bingung karena hanya berfokus pada masalah tanpa solusi.

Yang harus kamu ingat, overthinking bukan cuma nyerang otak, tapi juga mempermainkan hati. Ketika kamu mulai mikir terlalu jauh, hati kamu jadi makin cemas, dan itu nggak baik juga untuk kesehatanmu. Tapi jangan khawatir, ada solusinya. Yuk kita bahas bareng-bareng gimana cara berdamai dengan hati dan pikiran kamu yang suka overthinking soal hubungan.


Bicara soal overthinking,  yang paling penting buatmu adalah : ini wajar banget. Semua orang pasti pernah ngalamin. Tapi kalau dibiarkan terlalu lama, ini bisa jadi racun buat kesehatan mental dan hubungan kamu. Nah, di sini kita bakal bahas cara-cara simpel biar kamu bisa lebih tenang dan nggak terus-terusan terjebak di labirin pikiranmu sendiri.  Ini memang nggak instan sih, tapi sedikit demi sedikit kamu pasti bisa.


1. Sadari, Pikiranmu Bukan Fakta 

Overthinking itu kayak jadi detektif Sherlock Holmes, bedanya kasusnya nggak pernah beneran ada, cuma di kepalamu doang.

Overthinking biasanya dapat dipicu karena pikiran-pikiran yang tidak berdasarkan pada kenyataan. Misalnya, kamu mungkin berpikir bahwa pasanganmu atau orang-orang disekitarmu yang tidak peduli hanya karena ia terlambat membalas pesan. Padahal, bisa jadi dia sedang sibuk atau ada hal lain yang perlu diurus. Pikiran negatif yang muncul di kepala sering kali hanyalah ilusi yang diciptakan oleh rasa cemasmu. Sadari itu bahwa pikiranmu hanyalah interpretasi, bukan kenyataan. Setiap kali kamu mulai overthinking, ambi jeda dan berhenti sejenak dan tanyakan pada dirimu, “Apakah ini fakta atau hanya asumsi?” Dengan membiasakan dirimu untuk memisahkan fakta dari asumsi, kamu akan belajar untuk lebih tenang dan objektif dalam menilai situasi.


2.  Komunikasi Itu Kunci 

Komunikasi itu penting, karena sayangnya pasanganmu belum bisa baca pikiran... ya, kecuali kamu dan pasanganmu punya kekautan telepati kayak Professor X.

Salah satu penyebab utama overthinking dalam hubungan adalah kurangnya dalam berkomunikasi. Ketika kamu tidak tahu apa yang sebenarnya dirasakan atau dipikirkan oleh pasanganmu, otakmu akan mencoba mengisi kekosongan informasi itu dengan berbagai asumsi, yang biasanya memiliki kecenderungan negatif. Daripada terus menebak-nebak, cobalah untuk lebih terbuka dan jujur dalam berkomunikasi. Jangan takut untuk bertanya langsung, “Apa yang kamu rasakan?” atau “Apa ada sesuatu yang mengganggumu?” Dengan berkomunikasi secara langsung, kamu bisa mencegah miskomunikasi yang bisa memicu overthinking. Ingat, komunikasi yang jelas dan terbuka adalah fondasi dari hubungan yang sehat.


3. Fokus ke Sekarang, Bukan Kemungkinan 

Fokus ke sekarang, bukan masa depan, karena kalau kamu terlalu sibuk mikirin kemungkinan buruk, siapa tahu kamu malah kelewatan diskon besar di depan mata.

Overthinking sering terjadi karena kamu terlalu fokus hanya pada kemungkinan di masa depan yang belum tentu terjadi. Kamu mungkin khawatir tentang hal-hal seperti, “Apakah dia akan tetap mencintaiku  sampai tua?” dan pengandaian-pengandaian yang lain. Pikiran-pikiran seperti ini hanya akan membuatmu kehilangan momen saat ini. Cobalah untuk menarik dirimu kembali ke kenyataan saat ini. Tanyakan pada dirimu, “Apa yang sedang terjadi sekarang?” Latih dirimu untuk menikmati momen bersama pasanganmu tanpa dibebani oleh kekhawatiran yang belum tentu terjadi. Fokus pada kebahagiaan saat ini akan membuatmu lebih tenang dan membantu menjaga hubunganmu tetap positif.


4. Jangan Jadi Detektif di Sosmed 

Jangan jadi detektif di sosmed, stalking itu nggak bikin dia makin sayang, cuma bikin kuota cepat habis.

Sosial media bisa menjadi pemicu overthinking yang sangat besar jika kamu terlalu sering menggunakannya untuk “memantau” pasanganmu. Stalking akun pasangan, melihat siapa yang dia follow, atau ngecek siapa yang kasih like di fotonya hanya akan memicu kecemasan yang tidak perlu. Sosial media bukan cermin hubungan yang sebenarnya. Apa yang orang lain tampilkan di media sosial hanyalah sebagian kecil dari hidup mereka, dan tidak selalu mencerminkan kenyataan. Alih-alih fokus pada apa yang kamu lihat di sosial media, lebih baik fokus pada komunikasi langsung dengan pasanganmu. Jika ada yang mengganggu pikiranmu, bicarakan, bukan menyelidiki dari balik layar.


5. Luangkan Waktu Buat Diri Sendiri 

Luangkan waktu buat diri sendiri, soalnya kalau kamu nggak cinta diri sendiri, bagaiman kamu mencintainya.

Saat kamu terlalu terfokus pada hubunganmu dan pasangan, kamu mungkin melupakan hal terpenting: dirimu sendiri. Overthinking sering terjadi karena kamu tidak punya cukup waktu untuk menenangkan pikiranmu. Luangkan waktu untuk me-time, untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai, seperti membaca buku, berolahraga, atau bahkan meditasi. Dengan memberikan ruang bagi dirimu sendiri, kamu bisa lebih mudah memahami apa yang sebenarnya kamu rasakan tanpa dipengaruhi oleh emosi negatif. Me-time juga membantu kamu untuk mengingat bahwa kebahagiaanmu tidak hanya bergantung pada hubungan, tapi juga pada dirimu sendiri.


6. Jangan Buru-buru Ambil Kesimpulan 

Jangan buru-buru ambil kesimpulan, karena kalau kamu cepat-cepat, bisa jadi kamu lebih mirip detektif dadakan ketimbang pasangan yang peka.

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan saat overthinking adalah terlalu cepat mengambil kesimpulan. Misalnya, kamu langsung berpikir bahwa pasanganmu marah atau kecewa hanya karena dia terlihat sedikit diam. Padahal, bisa jadi dia hanya sedang lelah atau sibuk dengan pekerjaannya. Ketika kamu cepat mengambil kesimpulan tanpa mencari tahu fakta sebenarnya, kamu hanya menambah stres dan ketidakpastian. Cobalah untuk lebih bersabar dan tidak terburu-buru menyimpulkan sesuatu. Tanyakan pada pasanganmu apa yang sebenarnya terjadi sebelum kamu membuat asumsi yang bisa merusak hubungan.


7. Jangan Gantungin Kebahagiaanmu ke Orang Lain 

Jangan gantung kebahagiaanmu ke orang lain, soalnya, bisa jadi pasanganmu juga lagi nunggu kebahagiaan dari kamu!

Pasanganmu memang penting, tapi kebahagiaanmu sepenuhnya berada di tanganmu sendiri. Overthinking sering kali terjadi karena kamu terlalu menggantungkan kebahagiaanmu pada pasangan. Ketika pasanganmu tidak memenuhi ekspektasi, kamu merasa kecewa dan mulai berpikir berlebihan. Untuk mengatasi ini, kamu perlu mengingat bahwa kamu adalah pengendali utama kebahagiaanmu. Kamu bisa bahagia dengan atau tanpa pasangan. Ketika kamu sadar bahwa kebahagiaan datang dari dalam dirimu sendiri, kamu tidak akan terlalu mudah terpengaruh oleh hal-hal kecil yang terjadi dalam hubungan.


9. Catat Apa yang Kamu Punya dan Syukuri 

Catat apa yang kamu punya dan syukuri, soalnya, di dunia ini, satu-satunya yang lebih cepat hilang dari motivasi adalah memori kamu saat mencari remote TV!

Sering kali, overthinking membuat kamu lupa pada hal-hal baik yang sudah terjadi dalam hubunganmu. Kamu terlalu fokus pada masalah atau kekhawatiran sehingga mengabaikan kebaikan yang sudah kamu dapatkan. Coba deh, buat jurnal rasa syukur. Setiap hari, catat tiga hal yang kamu syukuri dalam hubunganmu. Ini bisa hal-hal kecil seperti pesan manis dari pasanganmu atau waktu berkualitas yang kalian habiskan bersama. Dengan mencatat hal-hal positif, kamu akan lebih mudah melihat sisi baik dari hubunganmu dan mengurangi overthinking. Rasa syukur bisa membantu kamu melihat hubunganmu dari perspektif yang lebih seimbang dan bahagia.


10. Jangan Takut Minta Bantuan 

Jangan takut minta bantuan, karena kadang, butuh orang lain untuk bilang, 'Iya, kamu memang overthinking, tapi bisa kita selesaikan bersama.'

Jika overthinking sudah terlalu mengganggu dan membuatmu sulit menikmati hidup, jangan ragu untuk meminta bantuan. Mungkin kamu bisa berbicara dengan teman yang dipercaya atau bahkan konsultasi dengan psikolog. Kadang, kita butuh perspektif orang lain untuk membantu kita melihat situasi dengan lebih jelas. Jangan anggap meminta bantuan sebagai tanda kelemahan. Justru, itu adalah langkah cerdas untuk menjaga kesehatan mental dan emosionalmu. Psikolog atau konselor bisa membantu kamu menemukan cara-cara yang lebih sehat untuk menghadapi overthinking, sehingga kamu bisa menikmati hubunganmu tanpa beban pikiran berlebih.


Temanku pernah curhat sambil bilang, “Aku tuh suka overthinking, kayak ada seribu tab di browser otakku yang nggak pernah ke-close.” Terus aku jawab, “Yaudah, mungkin sekarang waktunya reboot! Kadang otak juga butuh restart biar nggak lemot karena kebanyakan mikir.” Kami berdua ketawa, tapi memang bener, kan? Terkadang yang kita butuhkan cuma ‘reboot’ alias istirahat sejenak dari semua pikiran yang bikin kita stress.


Jadi.....

Overthinking itu melelahkan, baik untuk pikiran maupun hati. Untuk berdamai dengan overthinking, kamu perlu belajar memisahkan mana yang fakta dan mana yang hanya asumsi. Kunci utama ada pada komunikasi, kesabaran, dan kemampuan untuk fokus pada saat ini. Jangan biarkan pikiran-pikiran negatif menguasai, dan jangan takut untuk mencari bantuan jika kamu merasa terlalu terbebani. Ingat, hubungan yang sehat dimulai dari pikiran dan hati yang tenang. Jadi, mulailah dengan lebih sadar dan bijak dalam menghadapi overthinking, dan nikmati hubunganmu dengan lebih bahagia.

No comments:

Post a Comment